Pembelajaran Audio dan Audio Visual
Diajukan untuk memenuhi Tugas
Mata Kuliah teknologi Pendidikan
Oleh
Misbachul Munir
Nim:
F1.3.2.12.181
Dosen Pembimbing
Dr.
H. As'aril Muhajir, M.Ag.
KONSENTRASI
PENDIDIKAN ISLAM
PROGRAM
PASCASARJANA
INTITUS AGAMA
ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2013
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengalami revolusi yang sangat cepat, hal ini berdampak signifikan terhadap
kemajuan pola pikir masyarakat secara makro. Dalam bidang pendidikan,
perubahan-perubahan ini telah memberikan pengalaman baru sekaligus merupakan
tantangan bagi para praktisi untuk memanfaatkan perubahan tersebut menjadi
salah satu modal penting penyelenggaraan kegiatan pendidikan yang lebih efisien
dan efektif. Dalam hal ini, pendekatan teknologis menjadi bagian yang penting
dan tidak dapat dipisahkan dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan salah
satu komponen pelajaran yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
membantu keefektifan proses pembelajaran dalam
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan
motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan memadatkan
informasi.
Bentuk-bentuk media pembelajaran itu
sendiri terdapat berbagai macam bentuk. Klasifikasi menurut pemakaiannya ada
tiga macam bentuk media yang digunakan, yaitu media auditif, media visual, dan
media audio visual. Dalam pembahasan makalah ini akan diterangkan lebih jelas
dan lebih detail mengenai media audio visual yang mempunyai unsur memadukan
antara media auditif dan media visual.[1]
Media Pembelajaran Audio dan Audio Visual
A.
Pengertian
Media
Pengertian media seringkali
disalahtafsirkan dengan sarana peralatan pendukungnya. Kata media, berasal dari
bahasa latin ‘medius’ dan merupakan bentuk jamak
dari medium yang bermakna perantara atau mengantar. Dalam bahasa Arab, media
sering disebut dengan ‘wasail’ yang merupakan bentuk jamak
dari ‘wasilah’
yang juga bersinonim dengan ‘Al wasth’ yang artinya ‘tengah’.
Kata ‘tengah’ bermakna berada di antara dua sisi, maka bisa juga disebut dengan
‘perantara’ (wasilah) atau yang mengantarai
kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah, maka ia juga bisa
disebut sebagai pengantar atau penghubung, yakni sesuatu yang menghubungkan,
mengantarkan atau menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi yang lainnya.[2]
Sementara itu, Rahardjo mengutip
beberapa pengertian media yang disampaikan oleh beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut :[3]
Information
carrying technologies that can be used for instruction…the media of
instruction, consequently are extensions of the teacher (
Wilbur Schramm, 1977).
Printed
and audiovisual forms of communication and their accompanying technology ( NEA,
1969).
The
physical means of conveying instructional content…books, films, videotapes,
slide-tapes, etc (Leslie J. Briggs, 1977)
Dari
ketiga pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
Media
merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
B.
Pengertian
Media Audio
Media Audio (media dengar) adalah
media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata
lain, media jenis ini hanya melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur
bunyi atau suara semata.[4] Yang
dimaksud dengan Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya
hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini
berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete
Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang
berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam
suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta
didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Media Audio Menurut sadiman[5] adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata – kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.
Media Audio Menurut sadiman[5] adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata – kata atau bahasa lisan) maupun non verbal.
Sedangkan menurut sudjana dan Rivai[6] Media Audio untuk pengajaran adalah bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
terjadi proses belajar – mengajar.
Suara adalah fenomena fisik yang
dihasilkan oleh getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude
yang berubah secara kontinyu terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia di antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi
binatang, ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat
dari sifat pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal
maupun non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan
pesan non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan,
gumam, musik, dan lain-lain.
Dalam penelitian Barker dan Rekan-rekannya
menemukan bahwa rata- rata manusia Menggunakan Pedengarannya lebih tinggi dari
pada Aktifitas lainnya.[7]

Medengarkan sesungguhnya Suatu
proses yang rumit yang melibatkan 4 Unsur yaitu: [8]
1.
Mendengar Mendengan merupakan Proses fisiologis
otomatik penerima rangsangan pendengaran. Ganguan fisik pada alat pendengaran
seseorang dapat menimbulkan kesulitan dalan proses mendengarkan.
2.
Perhatian. Memperhatikan rangsangan
dilingkungan kita berarti memusatkan kesadaran kita pada rangsangan khusus
tertentu. Indra penerima kita telah dimasuki banyak rangsangang sehingga kita
harus selektif dalam memperhatikan rangsangan tertentu.
3.
Memahami.
Memahami
adalah unsur yang sangat rumit dalam mendengarkan. Memahami adapt diartikan
sebagai proses pemberian makna pada kata yang kita dengar yang sesuai dengan
makna yang dimaksud oleh pengirim pesan.
4.
Mengingat.
Mengingat
adalah menyimpan informasi yang telah kita dapat untuk diperoleh kembali.
C.
Karakteristik
Media Audio
Karakteristik yang akan di ungkapkan
dengan menjelaskan kelebihan dan kekurangannya.
a.
Kelebihan Media Audio
1. Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
2.
Sifatnya mudah untuk
dipindahkan.
3.
Dapat digunakan bersama –
sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
4.
Dapat merangsang
partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi
seperti menulis, menggambar dan sebagainya. [9]
b. Kekurangan media audio
1. Memerlukan
suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga
pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
2. Media
audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah
abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
3. Karena
abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
4. Media
ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak.
5. Penampilan
melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnyadalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.[10]
D.
Jenis-jenis
Media Audio
Untuk
dapat menggunakan perangkat audio sebagai media pembelajaran, maka ada baiknya
kita mengenal peralatan audio tersebut, terutama peralatan yang mampu merekam
suara. Di antaranya adalah:
1.
Phonograph (Gramaphone)
2. Open
Reel Tapes
3.
Cassette Tape Recorder
4.
Compact Disc (CD)
5. RadioKarakteristik
Media Audio Visual
E.
Pengertian
Media Audio- Visual
Menurut
Arsyad Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan
materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun
kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap.[11] Sedangkan
Menurut Syaiful Bahri Media audio-visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). [12]
Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan
atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan
kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.[13]
Dari hasil penelitian media audiovisual sudah
tidak diragukan lagi dapat membantu dalam pengajaran apabila dipilih secara
bijaksana dan digunakan dengan baik. Beberapa manfaat alat bantu audiovisual adalah:
1.
Membantu memberikan konsep pertama atau kesan
yang benar.
2.
Mendorong minat.
3.
Meningkatkan pengertian yang lebih baik.
4.
Melengkapi sumber belajar yang lain.
5.
Menambah variasi metode mengajar.
6.
Menghemat waktu.
7.
Meningkatkan keingintahuan intelektual.
8.
Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan
kata yang tidak perlu.
9.
Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama.
10.
Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu
diluar pengalaman biasa.[14]
F.
Karakteristik
Media Audio Visual
Teknologi
Audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan
menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan
audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas bercirikan pemakaian
perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film, tape
recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama
teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
1. Mereka
biasanya bersifat linier
2. Mereka
biasanya menyajikan visual yang dinam
3. Mereka
digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatan
4. Mereka
merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
5. Mereka
dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
6. Umumnya
mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.[15]
G. Macam- Macam bentuk Media Audio- Visual
Macam- macam bentuk media audio
Visual dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan
media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide
bersuara, komik dengan suara.
3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media
board.
4. Media visual gerak contoh, film bisu
5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta
globe, bagan, dan sebagainya
6. Media seni gerak
7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8. Media cetak contoh, televisi.[16]
H.
Kelebihan
dan Kekurangan Media Audio visual
Media audio visual mempunyai kelebihan dan
kekurangan sendiri-sendiri. Ada dua jenis media audio visual disini yaitu audio
visual gerak dan audio visual diam.
1.
Kelebihan media audio visual gerak Film
a. Keuntungan atau manfaat film sebagai media
pengajaran antara lain:
1. Film
dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan
tangan dan sebagainya.
2. Dapat
menimbulkan kesan ruang dan waktu.
3. Penggambarannya
bersifat 3 dimensional.
4. Suara
yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi
murni.
5. Dapat
menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
6. Kalau
film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
7. Dapat
menggambarkan teori sain dan animasi.
b. Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:
1. Film
bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan
sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
2. Audien
tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
3. Apa yang
telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
4. Biaya
pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.[17]
2. Kelebihan
dan kekurangan media audio visual diam
1. Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai
media audio visual diam.
a. Materi
pelajaran yang sama dapat disebarkan ke
seluruh siswa secara serentak
b. Perhatian
anak-anak dapat dipussatkan pada satu butir tertentu
c. Fungsi
berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas
d. Film
bingkai berada di bawah kontrol guru
e. Dapat
dilakukan secara klasikal maupun individu
f. Penyimpanannya
mudah (praktis)
g. Dapat
mengatasi keterbatasan keterbatasan ruang, waktu dan indera;
h. Mudah
direvisi/diperbaiki, baik visual maupun audionya
i.
Relatif sederhana dan murah dibandingkan dengan
media TV atau film
j.
Program dibuat dalam waktu singkat.
2.
Kekurangan film bingkai suara adalah:
a. Program
film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar
apabila penyimpanannya kurang baik;
b. Hanya
mampu menyajikan objek-objek secara diam (still);
c. Penggunaan
program slide suara memerlukan ruangan yang gelap, apabila tidak gelap
makagambar yang diproyeksikan kurang jelas;
d. Dibangdingkan
dengan gambar, foto, bagan atau papan flanel pembuatan film bingkai jauh lebih
mahal biayanya.[18]
Pengelompokan Mata
pelajaran
No
|
Mata Pelajaran
|
Audio
|
Bentuk
|
Audio- Visual
|
Bentuk
|
1
|
B. Arab
|
v
|
Mendengarkan Berita, Mendengarkan
Suatu Cerita Dll
|
v
|
Melihat Sebuah cerita dll
|
2
|
Fisika
|
v
|
Medengarkan Macam-macam Bunyi
|
v
|
Melihat rekontruksi bangunan dll
|
3
|
Sejarah/ Tarikh
|
v
|
Memutar perkataan Para pejuang
seperti Bung Tomo dll.
|
v
|
Melihat Sebuah cerita dll
|
4
|
Nahwu
Shorof
|
v
|
Mendengarkan
kaidah bahasanya
|
v
|
Melihat
lafadz
|
5
|
Aswaja
|
|
|
v
|
Tokoh- Toko Perjuangan NU, Islam
|
6
|
BTQ
|
v
|
Mendengar bacaan
|
v
|
Mecari bacaan dll
|
7
|
Fiqih
|
|
|
v
|
Tatacara Sholat dll
|
8
|
Aqidah Akhlaq
|
|
|
v
|
Bentuk- akhlak mulia dalam cerita
|
9
|
PAI
|
v
|
Mendengarkan
Lafadz
|
v
|
Bentuk- akhlak mulia dalam cerita
|
Pengelompokan media
pembelajaran
Indera yang terlibat
|
Nama Media
|
Sifat Pesan
|
Program (Softwere)
|
Penyalur (Hardwere)
|
Peralatan Proyeksi
|
Pedengaran
|
Audio
|
Audio Verbal dan Non Verbal
|
Program Radio
· Siaran
Langsung
· Siaran Tunda
|
Radio
|
|
Program Audio Rekam
· Sajian barang
diskusi
· Entertaiment
(musik)
· Narasi
· Dongeng
· Darama
· Pengembangan
kosakata
· Belajar Konsep
· Model, Meniru
· dll
|
Alat Rekam
· Phonograph
· Tape Open Reel
Tapes
· Tape Cassete
Tapes
· Compact Disc
|
|
|||
Pedengaran dan penglihatan
|
Audio Visual
|
Verbal dan Non Verbal
Terdengar dan terlihat
|
· Film
Dokumenter
· Drama
· Cerita
· Slied
|
Pita magnetik
Vidio Disc
Chop Memory dll
|
Film Projector
Digital Projektor
|
Pengembangan Pendidikan Islam Dalam
Pembelajaran
Telah diketahui bahwa media audio visual
merupakan salah satu bentuk media pembelajaran yang yang digunakan untuk
membantu proses belajar mengajar. Bentuk media audio visual dapat diketahui
dengan melihat ciri-ciri umumnya, yaitu dengan melibatkan dua indra sekaligus,
indra pendengaran dan indra penglihatan yang merupakan gabungan dari media
auditif dan media visual. Media audio visual merupakan media yang dirasa cukup
efektif dan efisien apabila diterapkan dalam suatu pembelajaran. Kebanyakan
seorang peserta didik akan lebih memahami suatu materi yang sedang diajarkan
tersebut dengan melibatkan pendengaran (audio) juga melibatkan penglihatannya
(visual) sehingga materi yang disampaikan tersebut bisa dirasakan seperti
nyata.
Media audio visual ada dua jenis, yaitu media
audio visual gerak dan media audio visual diam. Media audio visual gerak
merupakan bentuk media yang dapat dilihat, didengar dan juga ada gerakan;
seperti film, video, dan televisi. Ketiga hal tersebut sudah sering kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari, dan
semuanya sudah jelas tahu bahwa televisi mampu menampilkan gambar yang
bergerak, bersuara dan juga bisa dilihat. Kenggulan yang lain dari media ini
juga dapat memberikan hal yang seperti nyata seolah-olah kita juga terlibat
dalam suatu penayangan tentang suatu kejadian (yang mendidik). Sedangkan media
audio visual diam merupakan bentuk media yang hanya menampilkan suara dan
penglihatan, perbedaan media audio visual gerak dengan media audio visual diam
hanya ada tidaknya gerakan saja. Media audio visual diam dapat bergerak jika
ada fasilitatornya, seperti pada film strip bersuara dan slide bersuara.
Dengan bertambahnya media pembelajaran yang
lebih canggih dalam membantu proses belajar mengajar maka seorang guru harus
bisa dan dapat menggunakan alat-alat teknologi tersebut. Seorang guru
diharapkan tidak gaptek (gagap teknologi), karena dengan menggunakan teknologi
yang canggih yang telah tersedia saat ini media audio visual khususnya, peserta
didik akan cepat paham dan mempunyai daya tarik tersendiri. Karena belajar
dengan melibatkan penglihatan dan pendengaran akan lebih memahamkan.
Pada intinya hakekat media
pendidikan Islam adalah sarana untuk perantara komunikasi antara pendidik
dengan peserta didik untuk menyampaikan materi pendidikan Islam yang pada
akhirnya bertujuan mencapai tujuan pendidikan Islam. Sebenarnya media bukan
merupakan faktor pokok yang harus ada dalam sistem pendidikan Islam, namun
media merupakan pelengkap yang mempermudah proses pendidikan Islam agar bisa
berjalan secara efektif dan efisien serta cepat dan tepat.[19]
Dalam al-Qur’an juga diisyaratkan
penggunaan media dalam proses pendidikan sebagaimana ayat yang artinya sebagai
berikut: Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (4). Ayat
tersebut menunjukkan bahwa Allah mengajari makhluk-Nya dengan menggunakan
perantara, maka sama jika diterapkan dalam pembelajaran yang diterapkan
manusia, juga menggunakan perantara atau media. Fungsi dari media pendidikan
Islam adalah untuk mempemudah pemahaman dan penyampaian materi pendidikan Islam
Dalam pembelajaran PAI dan yang berkaitan
Audio- dan Audio Visula dpat digunakan
sebagai penunjang dalam pembajaran seperti :
Seorang
guru bisa saja menerangkan cara rukuk atau sujud yang baik secara lisan/verbal.
Kalau mau jelas tentu saja sebaiknya dengan langsung praktek, tetapi terlebih
dahulu boleh ditunjukkan sketsa orang sedang rukuk atau sujud. Mengapa tidak
gambar ? Hal ini antara lain karena factor kemampuan guru PAI yang mungkin
kesulitan untuk membuat gambar orang yang rukuk atau sujud.
Contoh
lain penggunaan media Slaid/ Vidio dalam pembelajaran PAI adalah dalam
pembelajaran Fiqh Ibadah dengan materi bahasan tentang pemeliharaan jenazah,
terkait dengan tata cara mengafani jenazah, menyolatkan dan menguburkan. Ketika
guru menjelaskan tata cara mengkafani jenazah guru bisa menggunakan media
sketsa ini, demikian juga ketika menjelaskan tentang tatacara menyolatkan, dan menguburkan
jenazah.
Contoh
lain adalah ketika guru PAI menjelaskan tentang posisi rukun Islam digambarkan
dengan sketsa rumah. Syahadat diibaratkan dengan pondasi, sholat dengan tiang,
puasa sebagai dinding, zakat dengan pintu, dan haji dengan Vidio dapat dibuat
secara cepat sementara guru menerangkan dapat pula dipakai untuk tujuan
tersebut.
Secara khusus,
pemanfaatan media audio dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah dapat
digunakan seperti untuk belajar membaca al-qur’an. Guru dapat memanfaatkan
kaset tape recorder tentang bacaan-bacaan ayat alqur’an. Sehingga siswa akan
dapat tertarik untuk mendengarkan bacaan tersebut, karena yang membacakannya
adalah orang yang telah memiliki kualifikasi seperti Qori’ nasional dengan
bacaan yang fashih dan alunan suara yang indah. Dengan demikian siswa akan
merasa tenang dan senang serta tertarik untuk memperhatikan apa yang dibacanya.
KESIMPULAN
1.
Media audio yaitu media yang berkaitan dengan
indera pendengaran. Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang
peranan yang sanagat penting dalam proses belajar. Media audio visual adalah
suatu media pembelajaran yang dalam penerapannya menenggabungkan dua indra
manusia yaitu indra pendengaran dan indra penglihatan. Melalui media ini proses
belajar mengajar cenderung lebih efektif dan peserta didik lebih mudah dalam
menangkap materi belajar.
2. Jenis-jenis
media audio visual ada dua yaitu media audio visual gerak dan media audio
visual diam. Media audio visual gerak meliputi film, video dan televisi.
Sedangkan media audio visual diam meliputi
Film bingkai suara (sound slides) dan film rangkai suara.
3. Karakteristik
media audio visual: bersifat linier; menyajikan visual yang dinamis; digunakan
dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuatnya;
merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak;
dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif; serta
berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.
4. Kelebihan
dan kekurangan media audivisual yaitu sesuai dengan jenis media dari mcam-macam
bentuk media yang digunakan. Masing-masing media tersebut memiliki kelbihan dan
kekurang sendiri-sendiri sesuai dengan manfaat penggunaannya.
5. Dalam
pengaplikasian media audio visual ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya;
guru harus tau cara pengoprasian media tersebut, guru harus terlebih dahulu
tahu konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan
indikator pencapaian yang akan dicapai. Berikut akan dijelaskan saran-saran
untuk menggunakan media audio visual dalam pembelajaran agar dapat berfungsi
secara optimal
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald.H. Pemilihan
dan Pengembangan media Video Pembelajaran.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media
Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers. 2002).
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Rajawali Press. 2003).
Heri
Gunawan, Kurikulum dan Pebelajaran pendidikan Islam, Bandung: Alfabeta, 2012.
Munadhi,
Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah pendekatan Baru.(Jakarta: Gunung
Persada Press, 2012).
Rahardjo, Media pembelajaran, (Jakarta :CV.
Rajawali, 1988). Sadiman, Arief. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan
Sadiman, Arif S. Media Pembelajaran, (Jakarta:
Rajawali Pers. 1996)
Setyosari, Punaji & Sihkabuden. Media
Pembelajaran. (Malang : Penerbit Elang Mas, 2005).
Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa, (Jakarta:
PT.Bumi Aksara, 2005).
Syaiful Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Rineka Cipta , 2010).
[1]
Asnawir
dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), 80.
[2] Drs. Syaiful Bahri Djamarah-Drs. Aswan Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Banjarmasin: Rineka Cipta, 1995),120. Yudhi, Munadi.
2008. Media
Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press,
Ciputat...55
[4] Yudhi, Munadi.
2008. Media
Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru,...55, Setyosari, Punaji &
Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Penerbit Elang
Mas. Malang...148.
[5] Arif S Sadiman, Media Pembelajaran. Jakarta:
Rajawali Pers. 2005. 49.
[6] Nana Sudjana. Media Pengajaran. Surabaya:
Pustaka Dua. 2003. 129.
[7]
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, ...58-59.
[8]
Ibid...59-63.
[9]
Arif S Sadiman, Media Pembelajaran.50. Yudhi Munadhi, Media
Pembelajaran. 64.
[10] Nana
Sudjana, Media Pengajaran, 131.
Arif S Sadiman, Media Pembelajaran.51. Azhar Arsyad, Media pembelajaran,
Jakarta: Rajawali Press.2003.45.
[11]
Azhar Arsyad, Media pembelajaran,148
[12] Syaiful
Bahri Djaramah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:
PT.Rineka Cipta 2010), 124
[14]Ibid.,
173.
[15]Azhar Arsyad, ... 30-31.
[16] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman,... 95-96.
[17]Asnawir
dan M. Basyiruddin Usman, ...95-96.
[19]
Heri Gunawan, Kurikulum dan Pebelajaran pendidikan Islam, Bandung: Alfabeta,
2012. 187.
What casino? - Dr. Dr.MCD
BalasHapusThis page displays 춘천 출장마사지 the results 시흥 출장마사지 of multiple studies examining 포천 출장마사지 the existence of 이천 출장샵 casino games in 사천 출장샵 casino gambling, including the existence of casino gambling Rating: 4.3 · Review by Dr.